Cabang ilmu dari farmakologi yang jangan sampai terlupakan adalah farmakoterapi di mana bidang ini lebih kepada ilmu pengetahuan tentang kaitan antara penggunaan obat pada pencegahan maupun pengobatan suatu jenis penyakit tertentu. Pada hakikatnya, seluruh ilmu yang masih ada kaitannya dengan farmakologi bakal berfokus pada bagaimana penggunaan obat mampu menjadikan kesejahteraan serta kualitas hidup organisme (manusia) bisa meningkat.
Peningkatan kesejahteraan akan kualitas hidup manusia di sini melingkupi upaya mencegah penyakit, mengobati penyakit, atau juga mengubang fungsi fisiologis pada sistem tubuh manusia. Di bawah ini adalah sejumlah manfaat yang bisa diperoleh ketika mempelajari farmakoterapi.
FARMAKODINAMIK
Perlu diketahui pula bahwa salah satu cabang ilmu dari farmakologi adalah farmakodinamik yang mempelajari lebih tentang efek fisiologi serta biokimiawi sebuah obat berikut juga mekanisme kerja obat. Untuk mengetahui interaksi antara obat dan sel, efek utama dari obat serta urutan peristiwa spektrum efek serta reaksi pada organ tubuh organisme, maka penting untuk mempelajari farmakodinamik.
Bekerjanya obat dapat berlangsung ketika sudah terkait dengan reseptornya pada sel yang memang tengah memerlukan obat. Untuk itulah mengapa setelahnya timbul adanya efek biokimiawi sekaligus fisiologis secara spesifik yang ditimbulkan. Timbulnya reaksi spesifik ini disebabkan oleh adanya sel yang melakukan pengiriman biologis sesudah adanya ikatan dengan obat. Protein adalah yang diketahui sebagai reseptor obat, sementara itu enzim adalah permukaan reseptor.
FARMAKOKINETIK
Inilah sebuah cabang ilmu dari farmakologi yang berfokus tentang proses perjalanan obat pada tubuh organisme, tentunya meliputi manusia. Hal ini otomatis meliputi juga proses absorpsi, biotransformasi, distribusi serta proses ekskresi. Supaya dapat memberikan efek yang diharapkan, tentu target tempat bekerja perlu dicapai oleh obat yang masuk ke dalam tubuh.
Misalnya, ambil saja contoh jenis-jenis antibiotik dalam mengobati penyakit ginjal (dalam hal ini infeksi ginjal). Antibiotik perlu sampai ke ginjal yang dianggap sebagai tempatnya bekerja supaya segala jenis bakteri yang dapat menginfeksi ginjal bisa terbasmi dengan baik. Ada efek terapeutik yang diberikan oleh obat pada penyakit ginjal ini.
Ketika obat sudah sampai di tempatnya bekerja dan pasca bekerja di mana efeknya sudah terasa, maka proses obat selanjutnya di dalam tubuh adalah ekskresi. Tahapan yang obat perlu lalui hingga obat bisa dikeluarkan dari tubuh antara lain adalah seperti di bawah ini:
- Absorpsi
Difusi pasif adalah mekanisme absorpsi yang paling sering digunakan oleh tubuh dalam mengabsorpsi obat. Tahap absorpsi sendiri dialami oleh seluruh bentuk sediaan obat, tapi obat yang pemakaiannya secara intravena tidaklah demikian. Khusus obat seperti itu biasanya penyuntikkannya langsung ke pembuluh darah, jadi tidak ada tahapan absorpsi dan liberasi.
ads
- Distribusi
Ada sejumlah obat tertentu yang mampu melintasi plasenta atau tali pusat dan inilah yang menjadi alasan mengapa obat-obatan tak boleh sembarangan digunakan oleh para ibu hamil. Ketika digunakan secara sembarangan tanpa pertimbangan yang baik, ada potensi bahwa obat yang dikonsumsi bisa memicu timbulnya pengaruh berbahaya pada janin.
- Metabolisme
Ini adalah proses detoksifikasi yang dilakukan oleh tubuh karena pada
dasarnya dalam tubuh manusia menganggap obat sebagai benda asing.
Detoksifikasi adalah proses yang penting untuk tubuh lakukan supaya
kadar racun dari zat kimia dapat diturunkan. Oleh enzim-enzim mikrosomal
pada hatilah yang biasanya mendetoksifikasi sebagian besar obat.
Proses pendetoksifikasian akan memroduksi senyawa yang sifatnya racun
atau toksik secara lebih sedikit atau rendah sehingga tak akan begitu
berisiko dalam meracuni tubuh organisme. Ada sejumlah kelompok obat yang
meski sudah didetoksifikasi hati akan tetap dalam bentuknya yang aktif.
Hanya saja, ada pula kelompoka obat yang kemudian tak lagi aktif
setelah detoksifikasi.
Khusus untuk kelompok obat yang diberikan dengan cara disuntik ke
pembuluh darah secara langsung, ini otomatis tidaklah melalui proses
detoksifikasi hati. Penyebarannya terjadi langsung ke seluruh tubuh
bersama-sama dengan proses peredaran darah. Sesudah proses detoksifikasi
hati itulah obat kemudian berubah menjadi bentuk yang tak aktif.
Obat yang masuk ke organ hati lebih dulu biasanya dilakukan secara
oral karena pembuluh darah yang asalnya dari usus bakal mengarah ke
hati. Baru sesudahnya, proses penyebaran terjadi ke seluruh tubuh.
Detoksifikasi obat pun kemudian terjadi lebih dulu sebelum si obat
berhasil sampai di tempat kerja jadi efeknya tak menjadi optimal
- Ekskresi
Pada proses ekskresi, ini adalah proses di mana obat dikeluarkan dari
tubuh organisme melalui urine yang dilakukan oleh organ ginjal. Tak
hanya lewat urine, obat juga dapat terekskresikan melalui keringat atau
kulit, udara atau pernapasan, air mata atau mata, feses atau saluran
pencernaan, dan juga air susu atau kelenjar payudara. Metabolit adalah
bentuk pengeluaran obat di mana ini adalah bentuk asal dari obat
tersebut
Komentar
Posting Komentar